top of page
  • Danang Firdaus & M. Dimas Novindra

Rasio Keuangan: Jendela Pandang Kinerja Keuangan Perusahaan yang Sehat


Artikel dengan judul "Rasio Keuangan: Jendela Pandang Kinerja Keuangan Perusahaan yang Sehat"

Artikel ini membahas pentingnya rasio keuangan dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan ini memberikan wawasan tentang berbagai aspek penting perusahaan, seperti kemampuannya untuk membayar tagihan (likuiditas), menghasilkan keuntungan (profitabilitas), dan memenuhi kewajiban jangka panjang (solvabilitas).


Investor dan analis menggunakan rasio keuangan ini untuk memahami posisi keuangan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang terinformasi. Dengan menganalisis rasio keuangan, pemangku kepentingan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk, memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktu, menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan, dan menjaga stabilitas keuangannya.


Definisi Rasio Keuangan dan Manfaat Penggunaannya


Rasio keuangan adalah sebuah analisis yang bermanfaat besar dalam dunia bisnis. Definisi rasio keuangan adalah metode yang digunakan dengan tujuan mengevaluasi kinerja perusahaan untuk satu periode. Melakukan Analisis rasio keuangan sejatinya harus selalu dilakukan dari waktu ke waktu. Manfaat melakukan analisis rasio keuangan antara lain:

  • Mengetahui efektivitas manajemen operasional perusahaan yang meliputi penggunaan budget dan biaya yang dibutuhkan.

  • Memanfaatkan rasio keuangan untuk menilai optimalisasi aktiva yang digunakan untuk berbagai kegiatan.

  • Memberikan informasi pada perusahaan apakah keuangannya sehat atau malah dalam keadaan kurang baik.

  • Mengukur kemampuan suatu usaha dalam mencetak laba yang terus meningkat, sehingga ikut mengukur perkembangannya dari periode ke periode lain.


Untuk menghitung rasio keuangan, perusahaan perlu menyiapkan data akurat dari laporan keuangan. Disarankan pula untuk menyiapkan laporan keuangan periode-periode sebelumnya untuk dapat dibuatkan perbandingan sehingga laporan rasio keuangan perusahaan dapat jadi lebih bermakna. Berikut adalah jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan:

  • Rasio Likuiditas: Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya yang jatuh tempo

  • Rasio Solvabilitas: Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva dan kekayaannya

  • Rasio Profitabilitas: Rasio profitabilitas digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba

  • Rasio Aktivitas: Rasio aktivitas digunakan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan aset perusahaan


Dengan menggunakan analisis rasio keuangan, perusahaan dapat mengetahui kinerja keuangannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko keuangan dan memperbaiki kinerja keuangan.


Rasio Likuiditas


Rasio likuiditas adalah jendela pandang kinerja keuangan perusahaan yang sehat. Perusahaan yang sehat dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yang dapat dilihat dari rasio likuiditas. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang tinggi dan stabil dapat dikatakan sehat dari segi keuangan, karena mereka dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan tidak mengalami kemungkinan kekurangan dana.


  • Current Ratio: 

Formula Current Ratio=Current Asset/Current Liability



Rasio ini merupakan perbandingan antara kewajiban lancar dengan aset lancar perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam jangka waktu 1 tahun.


  • Quick Ratio: 

Formula Quick Ratio=Current Asset-Inventory/Current Liability



Rasio ini merupakan perbandingan antara kewajiban lancar dengan aset lancar yang tidak termasuk persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam jangka waktu 1 tahun, dengan mengabaikan persediaan yang dapat mudah diterjangka.


  • Cash Ratio: 

Formula Cash Ratio=Cash + Cash Equivalent/Current Liability



Rasio ini merupakan perbandingan antara kas dengan kewajiban lancar perusahaan. Rasio ini menunjukkan mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan acuan kas perusahaan.


Interpretasi dan analisis rasio likuiditas:

  • Perusahaan dengan rasio likuiditas di atas 1.0 umumnya dianggap sehat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang lebih besar daripada kewajiban lancarnya. Artinya, perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan mudah.

  • Sebaliknya, rasio dibawah 1.0 menunjukkan bahwa aset lancar tidak cukup untuk menutupi kewajiban lancar. Ini menandakan likuiditas yang rendah dan berpotensi mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya.


Rasio Solvabilitas


Rasio solvabilitas adalah jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas yang baik dapat dilihat sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan dalam membayar hutang-hutangnya secara konstan, sehingga dapat dikatakan sehat dari segi keuangan.


  • Debt-to-Equity Ratio: 

Formula D/E=Total Debt/Total Equity



Rasio ini merupakan perbandingan antara total utang dan ekuitas perusahaan. Semakin rendah rasio ini, semakin baik solvabilitas perusahaan, karena berarti perusahaan lebih sedikit bergantung pada utang. Adapun nilai maksimal dari D/E adalah 2,0.


  • Debt-to-Asset Ratio: 

Formula D/A=Total Debt/Total Asset



Rasio ini merupakan perbandingan antara total utang dan total aset perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar risiko solvabilitas, karena perusahaan memiliki kewajiban utang yang tinggi. Jika nilai rasio lebih dari 1.0, maka perusahaan itu berarti perusahaan kesulitan dalam membayar utang.


  • Debt-to-Capital Ratio: 

Formula D/C=Total Debt/Total Debt + Total Equity



Rasio ini merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur struktur modal dan kesehatan keuangan perusahaan. Sederhananya, rasio ini menunjukkan proporsi antara utang yang dimiliki perusahaan dengan seluruh modal yang digunakan untuk membiayai operasinya. 


Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas adalah jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-aset yang dimilikinya. Perusahaan yang memiliki rasio aktivitas yang baik dapat dilihat sebagai perusahaan yang efisien dalam mengelola aset-aset yang dimilikinya, sehingga dapat dikatakan sehat dari segi keuangan. Rasio aktivitas terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:


  • Total Asset Turnover Ratio: 

Formula TATO=Net Sales/Average Total Asset



Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan total aset rata-rata. Rasio ini menunjukkan aktivitas aset dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Rasio ini menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menggunakan seluruh asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam memanfaatkan asetnya. Namun, perlu disadari industri dengan modal intensif (seperti manufaktur) umumnya memiliki TATO yang lebih rendah dibandingkan industri yang berbasis layanan karena industri intensif memiliki aset yang lebih banyak dibandingkan industri yang berbasis layanan.


  • Inventory Turnover Ratio (ITO): 

Formula ITO=Cost of Good Sold (COGS/)Average Inventory



Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan perusahaan berputar dalam satu tahun. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam mengelola persediaannya. Industri dengan perputaran persediaan yang tinggi (seperti supermarket) umumnya memiliki ITO yang lebih tinggi dibandingkan industri dengan perputaran persediaan yang rendah (seperti manufaktur alat berat).


  • Receivables Turnover Ratio (RTO): 

Formula RTO=Net Credit Sales/Average Accounts Receivable



Rasio ini merupakan perbandingan antara total piutang akhir dengan total penjualan. Rasio ini menunjukkan berapa kali piutang perusahaan terkumpul dalam satu tahun. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menagih piutangnya. Industri dengan penjualan tunai umumnya memiliki RTO yang tinggi dibandingkan industri dengan penjualan kredit yang tinggi.


  • Fixed Asset Turnover Ratio (FATO): 

Formula FATO=Net Sales/Average Fix Asset



Rasio ini merupakan perbandingan antara total penjualan dengan total aset tetap. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak penjualan yang dapat dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah aset tetap yang dimilikinya. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam memanfaatkan aset tetapnya. Industri dengan modal intensif (seperti manufaktur) umumnya memiliki FATO yang lebih rendah dibandingkan industri yang berbasis layanan.


  • Sebagai gambaran:

Ratio/Industry

Manufacture

Retail

Service

TATO

1.0 - 2.0

4.0 - 6.0

5.0 - 10.0

ITO

4.0 - 6.0

6.0 - 12.0

N/A

RTO

6.0 - 10.0

10.0 - 20.0

10.0 - 20.0

FATO

1.0 - 2.0

2.0 - 4.0

4.0 - 8.0

Penting untuk melakukan benchmarking terhadap perusahaan sejenis di industri yang sama untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang rasio aktivitas yang baik bagi perusahaan tersebut. Selain itu, perhatikan juga tren industri dan kondisi ekonomi.


Rasio Profitabilitas


Rasio Profitabilitas adalah salah satu aspek penting dalam analisis keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, yang merupakan indikator kesehatan keuangan perusahaan. 


  • Net Profit Margin: 

Formula NPM=Net Profit/Revenue



Rasio ini mengukur persentase laba bersih perusahaan dari total pendapatan. Semakin tinggi net profit margin, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.


  • Gross Profit Margin: 

Formula GPM=Revenue-Cost/Revenue



Rasio ini mengukur persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan. Semakin besar gross profit margin, semakin baik kegiatan operasional bisnisnya.


  • Return on Equity (ROE): 

Formula ROE=Net Income/Shareholder's Equity



Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi bagi pemegang saham. Semakin tinggi ROE, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham dari ekuitas yang dimiliki.


  • Return on Assets (ROA): 

Formula ROA= Net Income/Total Asset



Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. Semakin tinggi ROA, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki.


  • Return on Investment (ROI): 

Formula ROI=Net Income/Cost of Investment



Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi bagi pemegang saham atau pemilik perusahaan. Semakin tinggi ROI, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi yang diteruskan.


  • Operating Profit Margin: 

Formula OPM=EBIT/Revenue



Rasio ini mengukur persentase laba operasi perusahaan dari total pendapatan. Semakin tinggi operating profit margin, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan laba operasi dari penjualan.


Interpretasi dan analisis rasio profitabilitas:

  • Secara umum, nilai rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Namun, nilai optimal rasio profitabilitas berbeda-beda antar industri dan tergantung pada berbagai faktor seperti strategi perusahaan, struktur biaya, kondisi ekonomi, dan tingkat risiko.

  • Analisis rasio profitabilitas harus dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan tidak hanya berfokus pada satu rasio saja. Perbandingan dengan rata-rata industri dan tren historis perusahaan juga perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja perusahaan.


Kesimpulan


Analisis rasio keuangan merupakan metode evaluasi yang membandingkan beberapa data keuangan untuk mengevaluasi performa suatu perusahaan. Keberadaan rasio keuangan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan investasi dan pemberian kredit karena memberikan wawasan tentang kinerja, kemampuan, efisiensi, dan kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan mempermudah proses pengambilan keputusan tersebut dengan memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, mengelola aset, dan menghadapi kewajiban. Walaupun demikian, analisis rasio keuangan memiliki keterbatasan karena tidak memperhitungkan kondisi eksternal seperti pasar, harga, atau kondisi ekonomi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang performa perusahaan, analisis kualitatif juga perlu dilakukan. Analisis kualitatif melibatkan pengumpulan informasi tentang perusahaan, kondisi pasar, dan kondisi ekonomi, serta evaluasi strategi, manajemen, dan performa perusahaan.


Penting untuk melakukan analisis rasio keuangan secara holistik guna menghindari bias. Sebagai contoh, meskipun perusahaan manufaktur PT XYZ memiliki rasio net profit margin yang tinggi sebesar 20%, menandakan profitabilitas yang baik, namun rasio debt to equity ratio sebesar 2.3 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki beban utang yang besar. Kombinasi kedua rasio ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki eksposur tinggi terhadap risiko keuangan karena laba perusahaan dapat terpengaruh secara signifikan oleh beban bunga utang. Oleh karena itu, evaluasi rasio keuangan dapat membantu dalam mengevaluasi performa perusahaan, membuat keputusan investasi dan kredit, serta mendukung pengelolaan bisnis. Namun, analisis rasio keuangan harus dilakukan secara cermat dan bersamaan dengan analisis kualitatif agar dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan akurat tentang performa perusahaan.


 

Hubungi Kami


Marketing Communications at MIB

📞 +62 819 1188 0099


MIB adalah grup profesional bersertifikat dan terdaftar di Indonesia, di mana setiap anggota memiliki keahlian yang unik. Setiap anggota bersifat independen, mematuhi standar kami, dan bertanggung jawab atas pekerjaan dan layanan yang diberikan kepada klien.

 

43 tampilan

Comments


bottom of page