Photo of the Indian Flag. Photo by Naveed Ahmed on Unsplash.
Para pemimpin G20 telah bertemu dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (“KTT”) G20 dan sepakat untuk berkomitmen menerapkan dua pilar perpajakan internasional yang dirancang oleh Organization of Economic Cooperation and Development (“OECD”). Pada kesempatan ini, pemimpin G20 menegaskan kembali komitmen penerapan tersebut, dan juga menyambut persiapan dan kemajuan implementasinya untuk Pilar Pertama dan Pilar Kedua.
Implementasi dua pilar perpajakan secara bersamaan dirasa sangat penting dampaknya terhadap reformasi sistem perpajakan internasional, menurut Presiden Indonesia, Joko Widodo, dalam acara tersebut. Hal ini dikarenakan ada banyak hal yang bisa terdampak, seperti adanya jaminan keadilan, hak pemajakan antar negara, dan juga pemberantasan praktik penghindaran pajak, serta adanya peningkatan transparansi pajak secara global.
Meskipun negara-negara G20 berencana untuk melakukan percepatan implementasi dua pilar ini, sayangnya OECD menyuarakan adanya kemunduran tahun implementasi skema Pilar I secara global menjadi tahun 2025. Sedangkan kini Pilar II telah menyelesaikan fase pengembangan Peraturan Subjek Pajak atau Subject to Tax Rule (“STTR”). Negara Korea Selatan sendiri menjadi negara pertama yang menerapkan Global Anti-Base Erosion (“GloBE”) dari Pilar Dua perpajakan global.
