Photo of the New York cityscape. Photo by Michael Discenza on Unsplash.
Berdasarkan laporan yang dimiliki oleh State Comptroller New York, jumlah turis yang berkunjung ke New York dapat menyumbangkan penerimaan pajak hingga US$4,9 miliar pada tahun pajak ini meskipun jumlah turis masih lebih rendah jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Pada tahun 2023, jumlah turis yang mengunjungi New York berjumlah hingga 62 juta turis, dimana jumlah ini masih 7% lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada tahun 2019.
Meskipun jumlah penerimaan pajak New York meningkat sebesar 16% karena adanya kenaikan tarif pajak dan harga hotel serta layanan lainnya, jumlah turis, terutama turis internasional yang dikenal sebagai turis dengan kemampuan pembelian yang terbesar, masih lebih rendah jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. Sebesar 20% dari total jumlah turis merupakan turis internasional.
Rendahnya jumlah turis juga bisa disebabkan oleh tingkat kejahatan berbasis senjata yang kerap terjadi di New York. Oleh karena itu, pemerintah setempat juga berusaha untuk menciptakan lingkungan aman dan bersih dari kejahatan dalam rangka meningkatkan dan mengajak kembali para turis dan keluarganya untuk mengunjungi New York.
Pada tahun 2023, turis internasional “menyumbangkan” penerimaan sebesar US$11 juta lebih rendah jika dibandingkan dengan turis domestik. Menurut paparan dari State Comptroller, kegiatan pemulihan turisme pasca pandemi belum berakhir selama jumlah turis internasional dan turis bisnis kembali seperti sebelumnya, dan muncul lebih banyak lagi pekerjaan berdasarkan kegiatan turis.