top of page

Presiden Prabowo Targetkan Peningkatan Rasio Penerimaan Indonesia

22 Mei 2025

| Penulis:

Shaheila Roeswan

Photo of cash strewn across. Photo by Lena Balk on Unsplash.

Pemerintah disebutkan akan mengejar ketinggalan perpajakan Indonesia, terutama dari segi rasio penerimaan pajak. Hal ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo.


Berdasarkan paparan dari Hashim Djojohadikusumo, Indonesia memiliki rasio pajak atau tax ratio yang merupakan salah satu yang paling rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Selama 15 tahun terakhir, masalah rasio penerimaan pajak menjadi masalah yang terus dialami oleh Indonesia.


Negara besar lainnya, yakni Pakistan, memiliki rasio penerimaan pajak sebesar 8% dan bangkrut, menurut Hashim Djojohadikusumo. Indonesia ditakutkan dapat mendapatkan nasib serupa jika besar rasio penerimaan pajak tidak kunjung meningkat, dimana pada saat ini tercatat pada angka 12,1%.


Rasio penerimaan Indonesia sendiri juga masih kalah jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, seperti Kamboja dan Vietnam, yang masing-masing mencapai angka 18% dan 23%, menurut Hashim Djojohadikusumo. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto berniat untuk mengejar ketertinggalan tersebut.


Untuk melakukan ini, pemerintah tidak berencana untuk meningkatkan tarif pajak. Namun, akan dilakukan dengan cara penggunaan kecerdasan buatan untuk mengatur dan menyasar pajak elektronik, dan untuk menghentikan adanya kebocoran dan penyalahgunaan subsidi.

Langganan newsletter kami sekarang

Terima kasih telah berlangganan!

ITR – MIB Recognized Frim 2025

© 2025 MIB 

MIB adalah grup profesional bersertifikat dan terdaftar di Indonesia, di mana setiap anggota memiliki keahlian yang unik. Setiap anggota bersifat independen, mematuhi standar kami, dan bertanggung jawab atas pekerjaan dan layanan yang diberikan kepada klien.

bottom of page