
Photo of the London Bridge. Photo by Tom Athawes on Unsplash.
Para pemberi kerja di Inggris direncanakan harus membayarkan sejumlah pajak dan pungutan yang lebih tinggi dalam rangka memenuhi target Perdana Menteri Inggris, Rachel Reeves, untuk meningkatkan penerimaan pajak Inggris hingga GBP40 miliar. Hal ini tentunya menambah beban perusahaan.
Beberapa hal yang termasuk dalam mendukung target tersebut adalah adanya peningkatan upah minimum secara nasional nyaris sebesar 7% mulai bulan April 2025 nanti. Selain itu, perusahaan juga akan memberikan kontribusi asuransi nasional sebesar 15% untuk upah di atas GBP5.000.
Berbagai perubahan ini ditakuti akan mempengaruhi angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan juga pembukaan pekerjaan di berbagai industri di Inggris. Namun, berdasarkan beberapa sumber laporan, saat ini jumlah pekerjaan masih tergolong stabil. Jumlah pekerja di berbagai bisnis menyentuh angka 30,4 juta pekerja yang diberikan upah hingga bulan Februari 2025, meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Namun, tidak dipungkiri bahwa beberapa industri akan mendapat tekanan yang lebih tinggi menjelang kenaikan pajak ini. Industri perhotelan diprediksikan akan mendapatkan tambahan biaya hingga GBP1 miliar, dan kegiatan manufaktur juga mulai menunjukan dampak dari penurunannya dari penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di awal tahun.