top of page

Penerimaan Pajak Hingga Akhir April 2024 Capai Rp 624 Triliun

28 Mei 2024

| Penulis:

Shaheila Roeswan

Photo of a stack of cash spread. Photo by Elsa Olofsson on Unsplash.

Berdasarkan paparan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), jumlah penerimaan pajak yang terkumpul hingga akhir April 2024 mencapai angka Rp624,19 triliun. Jumlah ini dikatakan menurun 9,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy) jika dibandingkan dengan tahun 2023.


Jika dibandingkan dengan target yang tertera dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, penerimaan pajak yang terkumpul hingga bulan April 2024 ini telah memenuhi 31,38% target. Melihat pertumbuhan berbagai jenis pajak yang berkontribusi terhadap keseluruhan penerimaan, beberapa jenis pajak ini mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Pertama, dari jenis Pajak Penghasilan (PPh) yang dibagi menjadi PPh Migas dan PPh Non-migas. Penerimaan pajak yang terkumpul dari jenis PPh Migas mencapai Rp23,81 triliun dan dari jenis PPh Non-migas jumlah yang terkumpul mencapai Rp377 triliun. Jika melihat pertumbuhannya secara bruto, penerimaan pajak PPh Non-migas mengalami kontraksi 5,43% meskipun dianggap masih on track untuk pemenuhan target di tahun 2024.


Selanjutnya, jenis Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berhasil mengumpulkan penerimaan hingga sebesar Rp218,50 triliun, dimana jumlah ini setara dengan 26,93% dari target yang tercatat. Penerimaan pajak dari PPN dan PPnBM mengalami pertumbuhan sebesar 5,93%.


Kemudian, dari jenis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Lainnya, jumlah penerimaan pajak yang terkumpul mencapai Rp3,87 triliun atau setara dengan 10,7% dari target yang telah ditetapkan. Penerimaan pajak jenis PBB dan Pajak Lainnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 22,59% karena tidak ada pengulangan tagihan pajak 2023.


Menurunnya pertumbuhan penerimaan pajak juga selaras dengan menurunnya realisasi pendapatan negara hingga bulan April 2024. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa realisasi pendapatan hingga bulan April 2024 yang mencapai Rp929,9 triliun ini mengalami kontraksi sebesar 7,6% yoy.

bottom of page